Haloo guys..
Udah lama banget aku gak nulis resensi di blog ini. Udah lupa juga cara nulis resensi. Maklum akhir-akhir ini aku disibukkan dengan status mahasiswa akhir. Hehehe.. Maaf banget untuk beberapa pengunjung blog yang sempat memberi komentar di postingan sebelum-sebelumnya yang baru sempat aku baca setelah sekian lama kalian mampir.. xixixi
Kali ini aku ingin bercerita mengenai salah satu buku yang aku baru baca di tengah kesibukanku di antara menyiapkan skripshit (baca: skripsi). Buku ini berjudul Matahari karangan Tere Liye. Sebenarnya ini adalah karya trilogi best seller dari Tere Liye dan Matahari adalah buku ketiga setelah Bumi dan Bulan. Aku sudah membaca 2 buku sebelumnya tapi tidak sempat meresensi buku itu karena kendala mood yang berubah-ubah.. hahaha *abaikan
Jadi disinilah aku yang akan mulai berkomentar mengenai buku Matahari.
Buku Matahari menceritakan kelanjutan petualangan tiga sekawan yaitu Raib, Seli dan Ali. Mungkin yang sudah membaca 2 buku sebelumnya sudah tahu bahwa ketiga remaja ini memiliki keistimewaan dalam diri mereka. Tidak hanya karena berasal dari 3 klan atau dunia yang berbeda, mereka juga memiliki kekuatan dan kepintaran melebihi remaja lainnya.
Sebut saja Raib yang merupakan keturunan murni dari klan Bulan dan mewarisi kekuatan petarung terbaik klan Bulan seperti bisa menghilang, mengeluarkan pukulan yang luar biasa hebat, serta menyerap cahaya, dan kekuatan lainnya. Sedangkan Seli yang merupakan anak keturunan klan Matahari juga memiliki kekuatan yang tak kalah hebat seperti mengeluarkan petir, memindahkan benda-benda dari yang kecil hingga yang besar sekalipun, dan lainnya. Terakhir, Ali yang berasal dari klan Bumi memiliki kecerdasan luar biasa dan rasa ingin tahu yang besar sehingga ia kadang dijuluki sebagai ilmuwan gila karena suka bereksperimen dan menciptakan hal-hal luar biasa. Belakangan baru diketahui bahwa ia memiliki kekuatan untuk berubah menjadi beruang besar pada saat sangat mendesak dan ia sedang marah besar.
Ketiga sekawan ini tinggal di bumi tanpa menyadari kekuatan yang mereka miliki hingga pada suatu kejadian membawa mereka pada kenyataan bahwa mereka spesial. Mereka berbeda dari remaja lainnya. Membawa mereka bertualang ke klan Bulan dan Matahari di usia yang sangat muda. Mereka belajar mengendalikan kekuatan mereka dan melatihnya hingga menjadi sangat hebat setara petarung klan bulan dan klan matahari. (Untuk cerita lengkapnya kalian bisa baca di buku Bumi dan Bulan).
Di buku Matahari ini Raib, Seli dan Ali kembali bertualang. Kali ini mereka pergi ke Klan Bintang yang ternyata terdapat di perut bumi puluhan ribu kilometer di bawah permukaan bumi. Dengan kapsul serbaguna ciptaan Ali yang bernama ILY, mereka pergi ke klan Bintang untuk mencari tahu banyak hal yang belum mereka ketahui sebelumnya baik tentang orang tua kandung Raib, kisah si Tanpa Mahkota, kehidupan klan Bintang, dan lainnya yang belum sepenuhnya mereka ketahui dan mereka pahami.
Selama perjalanan ini, mereka semakin mengasah kekuatan yang mereka miliki. Seli dan Raib memperoleh banyak kemajuan dalam menggunakan kekuatan mereka. Sedangkan Ali memperoleh banyak pengetahuan baik itu tentang teknologi maupun sejarah 4 klan yang ada. Perjalanan yang awalnya hanya karena rasa ingin tahu, berubah menjadi perjalanan yang membawa misi penting bagi keberlangsungan 4 klan ke depannya.
Positive:
Menurutku perjalanan mereka ke klan bintang semakin mendebarkan. Banyak hal yang membuatku belajar mengenai perut bumi yang dijelaskan dengan sangat apik oleh karakter Ali dalam buku ini.
Aku yang dasarnya suka buku fiktif semacam Harry Potter cukup menyukai genre buku seperti ini. Aku suka cara Raib, Seli dan Ali berteman baik. Mereka sama-sama kuat dan saling membantu satu sama lain jika sedang kesusahan.
Banyak sekali nilai moral yang berhasil ditanamkan Bang Tere di buku ini. Persahabatan, keluarga, pengetahuan dan lainnya. Cara Bang Tere bercerita sejauh ini tidak ada masalah. Masih asyik seperti 2 buku sebelumnya. Untuk ukuran buku dalam negeri, aku cukup terkesan dengan ide dan pemilihan kata yang digunakan dalam buku ini.
Buku Matahari juga memberi tahu kita bahwa tidak selamanya hidup dalam teknologi yang canggih menjadi hal baik untuk kita. Bahkan jika kita terlalu tergantung dengan teknologi, manusia akan semakin lemah fisiknya dan semakin tergantung dengan teknologi. Dengan berkembangnya teknologi, manusia akan menjadi semakin serakah dan semakin ingin berkuasa.
Aku suka cara Bang Tere menceritakan teknologi canggih yang sangat membantu kehidupan manusia. Sampai kadang-kadang aku sangat ingin memiliki teknologi fiktif ciptaan bang Tere itu. Namun, di sisi lain Bang Tere juga mengingatkan apa asyiknya tergantung pada teknologi. Malah membuat kita tidak bisa menikmati dunia ini dengan bebas.
Dalam karakter Ali, Bang Tere juga menjelaskan bahwa semua teknologi dan kekuatan pada dasarnya bukanlah magic tapi ada sangkut pautnya dengan teknologi dan pengetahuan tentang alam ini. Penjelasannya lumayan masuk akal namun beberapa tidak terpecahkan dengan gamblang. Masih mengambang tanpa teori yang jelas. Namun secara keseluruhan banyak hal positif yang ditanamkan dalam buku ini.
Negative:
Tidak jauh berbeda dengan buku Bumi dan Bulan, Buku Matahari juga mengingatkanku akan novel Harry Potter digabungkan dengan komik doraemon ditambah sedikit kesan Novel Hunger Games. Jujur saja aku adalah pecinta buku-buku itu jauh sebelum aku membaca trilogi buku ini. Tapi semakin kesini, ceritanya makin kental dengan gabungan buku-buku itu. Bubuk api di perapian adalah salah satu hal yang mengingatkan aku pada Harry Potter. Headset penerjemah dan pita pengubah suara mengingatkanku pada Doraemon. Petualangan mereka mengingatkanku sedikit pada Hunger Games.
Sejauh ini, aku tidak terlalu menikmati perjalanan mereka ke klan bintang. Mereka seperti tidak memiliki tujuan yang jelas pergi ke klan tersebut. Terkesan buru-buru dan dipaksakan. Orang tua angkat Raib dan Seli yang terlalu mudah memberi mereka ijin untuk bertualang ke tempat yang bahkan orang klan Bulan dan Matahari belum pernah kunjungi. Hal itu menurutku terlalu beresiko walaupun mereka memiliki kekuatan sekalipun. Entah mengapa banyak hal-hal yang menurutku terlalu dipaksakan dalam buku ketiga ini.
Over all, aku tetap menyukai buku Matahari walaupun favoritku sejauh ini masih buku Bulan. Menurutku petualangan mereka paling asyik pada saat tournament di klan Matahari waktu itu. Tapi its okay.. masih ada buku terakhir yang aku tunggu yaitu buku Bintang. Semoga saja ceritanya semakin menarik dan tidak membosankan.
Ps: Aku masih menantikan pasangan kekasih yang tercipta di trilogi ini. Hahaha
Sejauh ini aku masih ship Raib dan Ali. Kurasa mereka cocok satu sama lain. Di buku Matahari juga sedikit diceritakan tentang kedekatan mereka. Seli pun mulai menyadari hal itu. Hahaha
Tapi aku rasa Bang Tere tidak akan mengabulkan permintaanku. Aku rasa mereka hanya akan berakhir cukup dengan menjadi sahabat. Mungkin saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar