Let this be our lesson in love
Let this be the way we remember us
I don't wanna be cruel or vicious
And I ain't asking for forgiveness
All I ask is
If this is my last night with you
Hold me like I'm more than just a friend
Give me a memory I can use
Take me by the hand while we do what lovers do
It matters how this ends
'Cause what if I never love again?
Perpisahan yang sebenarnya telah terjadi. Hal yang paling aku takutkan akhirnya terjadi. Namun, entah mengapa jika ini memang akhir, aku ingin kita mengucapkan salam perpisahan terakhir dengan baik.
Malam itu, aku memang berpisah dengan semuanya. Tapi perpisahan yang paling nyata adalah perpisahan antara kita. Perpisahan antara rasa yang hampir melekat menjadi satu.
Mereka semua tahu kisah kita. Mencoba untuk menyatukan kita. Tapi kita sendiri pun tahu bahwa tak akan mungkin ada lagi yang bisa menyatukan hati yang diselimuti ego dan rasa saling tidak percaya ini. Bahkan bujukan dari mereka sekalipun tak akan bisa membenahi tembok yang telah runtuh ini.
Mungkin di mata mereka aku yang lebih menyayangimu. Aku yang lebih ingin bersamamu. Aku tak keberatan dengan hal itu. Aku tak tahu bagaimana hatimu, aku hanya tahu bagaimana hatiku selalu tertuju padamu. Bahkan sampai detik ini sekalipun.
Sampai sekarang pun aku tak tahu jika memang benar kenyataannya bahwa kau mempermainkanku selama ini. Hanya mengumbar kata-kata manis di depanku. Menganggapku hanya "angin yang singgah" di hatimu. Orang yang jika tak kau butuhkan lagi tinggal kau tiup dan hilangkan dari hatimu.
Aku tak mengharapkan permintaan maafmu. Aku tak berharap kau membuat alasan-alasan tak berguna seperti rasa minder, keadaan yang berbeda, atau egomu yang terlalu besar. Tapi aku hanya ingin meminta satu hal saja padamu. Biarkan kita berpisah dengan cara yang benar. Tanpa ada luka ataupun rasa sakit di antara kita. Berikan aku kenangan menyenangkan sedikit saja karena sangat menyebalkan hanya bisa mengingatmu dengan kenangan menyakitkan ini.
Kita mengenal dengan cara yang baik dan aku tak berharap kita berakhir dengan cara tidak baik seperti ini. Bagaimana jika kita tidak akan bertemu lagi? Apakah seumur hidup aku harus mengingatmu sebagai pria pengecut tak berperasaan? ~
ps: jika sebulan, dua bulan, bahkan setahun lagi kubaca tulisan ini, satu hal yang aku harapkan adalah aku bisa tersenyum dan sepenuhnya terbebas dari rasa sakit hati ini..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar