Terkadang penglihatan
dan pikiran manusia dapat dikelabui oleh sisi berbeda dari wujud sebenarnya yang
diproses oleh mata dan otak. Yuliariyanti menjadi sosok gadis yang sekilas
menipu dari sikap pendiamnya, namun ternyata memiliki sisi cerewet yang tertahan
di ujung lidahnya.
Ada dua sifat manusia dari segi
kuantitas bicaranya yaitu pendiam atau sedikit berbicara serta cerewet atau
banyak bicara. Semua orang memiliki ciri khasnya tersendiri. Ada yang terbiasa
dengan menghemat kata dalam berbicara, namun ada juga yang menganggap berbicara
dengan leluasa adalah gayanya dalam bertutur kata.
Ada banyak faktor yang menyebabkan
seseorang menjadi pendiam, salah satunya yaitu karena malu. Malu dalam artian
seseorang jadi tidak berani mengeluarkan kata-kata saat dirinya merasa terasing
dengan suatu tempat atau orang yang sedang bersamanya. Sifat pendiam juga dapat
timbul dari rasa kurang percaya diri dalam mengungkapkan suara hati dan
pikiran. Biasanya orang seperti ini akan memilih untuk berdialog sendiri dengan
suara hatinya.
Kemudian ada yang namanya hobi
berbicara. Hobi berbicara juga dapat diartikan sebagai sifat cerewet atau
banyak bicara. Orang seperti ini bisa dibilang merupakan kebalikan dari sifat
pendiam. Tipe orang ini selalu berusaha memaksimalkan waktu berkumpul bersama
teman untuk sekedar sharing pendapat
dan sekaligus mengeluarkan isi hati dan pikirannya.
Namun Yuliariyanti, seorang mahasiswa
baru di Universitas Hindu Indonesia memiliki 2 kepribadian yang bertolak
belakang tersebut. Gadis ini mampu memerankan sikapnya yang pendiam bila berada
di tempat ramai atau lingkungan baru yang ia temui. Terkadang banyak hal
terlintas di pikirannya yang ia ingin ungkapkan langsung pada orang lain. Namun
lagi-lagi kendala malu menghambat hal tersebut.
Banyak orang yang baru mengenal
gadis yang lahir pada tanggal 9 Juli 1995 ini sebagai sosok yang tidak banyak
bicara. Tapi siapa sangka bahwa ternyata ia juga memiliki kepribadian cerewet
jika sudah bersama dengan orang-orang terdekatnya. Jadi, banyak orang yang
heran karena pribadi awal yang ia perlihatkan berbeda dengan pribadi lain yang
juga ia miliki ini.
Anak pertama dari 3 bersaudara
perempuan ini sangat senang membaca komik, browsing
internet, dan hunting video atau film
kegemarannya. Saat ia asyik dengan kegiatannya tersebut, maka pribadi
pendiamnya keluar dan susah diajak untuk mengobrol. Ia seperti punya dunianya
sendiri seperti kadang tertawa dan mengumpat pelan saat sedang asyik melakukan
hobinya tersebut.
Pribadi gandanya ini didukung oleh
warna favoritnya yaitu hitam dan merah. Warna hitam kadang diartikan sebagai
warna misterius dan sunyi. Warna ini menjelaskan sifat yang dimiliki oleh Yuli,
begitu sapaan untuk gadis ini, karena ia jarang bicara sehingga menimbulkan
rasa penasaran dari orang-orang terdekatnya. Kemudian warna merah berarti cerah
dan berani. Warna ini juga cocok untuk mendeskripsikan pribadi Yuli yang kedua
yaitu senang berteman dan berani mengutarakan emosinya langsung kepada orang
yang ia senangi maupun orang yang ia benci. Entah itu emosi senang, bahagia,
sedih, marah, ataupun kesal. Sifat cerewetnya akan langsung keluar begitu ia
sudah mengenal orang-orang sekitarnya dengan baik.
Yuli ini adalah salah satu orang
yang senang berteman. Ia sangat bahagia jika sedang melakukan kegiatan
menyenangkan dengan sahabat-sahabat dekatnya. Dan ia paling benci jika dilarang
untuk berteman dengan siapa saja karena ia tidak suka dikekang. Namun, sifat
pemalunya kadang membuatnya malu untuk berkenalan dengan orang lain. Tapi
akhir-akhir ini ia mulai memberanikan diri untuk mencoba akrab dengan teman-teman
barunya.
Moto hidup gadis ini adalah “Out of Box”. Artinya, ia berusaha keras
keluar dari kotak batasnya selama ini. Ia ingin mencoba untuk melewati ‘zona
aman’ yang dipertahankannya selama ini. Paling tidak gadis ini berharap untuk
mengurangi sifat pemalunya untuk bergaul dengan teman baru.
Memiliki 2 pribadi ganda memang
kadang membingungkan. Namun, kedua sisi memiliki kebaikan dan keburukannya
masing-masing. Tidak bagus jika hanya bisa jadi orang yang pendiam dan tidak
mau bergaul dengan orang lain, tetapi jelek juga jika terlalu cerewet pada
orang lain. Ini dikarenakan oleh karakter orang berbeda-beda, ada yang tidak
nyaman bergaul dengan orang yang cerewet dan ada juga yang risih bergaul dengan
orang pendiam. Jadi, tidak ada salahnya memiliki kedua sisi pribadi tersebut
asal dengan porsi yang tepat. (Yun)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar